JENIS DAN PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip
dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah
peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia. Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia.
Jenis-Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia
![](file:///C:\DOCUME~1\acer\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Di samping itu seorang peneliti berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya tentang penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dari Australia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber.
Sedangkan daerah diantara dataran Sunda dan dataran Sahul oleh para ahli biografi disebut daerah Wallace atau daerah Peralihan. Mengapa disebut daerah Peralihan? Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis hewan Asia dan Australia, jadi merupakan daerah transisi antara dataran Sunda dan dataran Sahul. Misalnya di daerah Sulawesi juga terdapat hewan yang ada juga di Jawa, contohnya rusa dan monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih yang ada di Irian Jaya.
Nah, kini Anda telah mengetahui asal mula terbentuknya daratan Indonesia. Termasuk kawasan manakah daerah tempat tinggal Anda? Setelah Anda mengetahui sejarah terbentuknya daratan Indonesia dan terjadinya keanekaan fauna dan flora di Indonesia, maka kini Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi keanekaan tersebut.
Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Dunia
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
a. Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh
terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat
diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh
pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses
penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis
tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya,
subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan
cukup sinar matahari. Berbeda dengan tanaman di daerah yang beriklim sedang, ragam
tumbuhannya tidak sebanyak di daerah tropis yang kaya sinar matahari, di sana banyak
ditemui pohon berkayu keras dan berdaun jarum. Daerah Gurun yang beriklim panas dan
kurang curah hujan, hanya sedikit tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri, seperti misalnya
pohon Kaktus dapat tumbuh subur, karena mempunyai persediaan air dalam batangnya.
Kehidupan faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu memberikan
kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah dingin beda dengan binatang
di daerah tropis, dan sulit menyesuaikan diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.
![](file:///C:\DOCUME~1\acer\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
b. Tanah
Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa
Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur. Perhatikan hutan
di daerah yang subur di pegunungan dengan hutan di daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur atau tanah liat.
c. Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan
dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tinggi dan daunnya selalu hijau.
d.Tinggi rendahnya pemukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas.
Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.
e.Manusia Hewan dan Tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan
flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.
link: download materi diatas disertai gambar
0 komentar:
Post a Comment