Visualisasi DNA

 

Sebelum membahas mengenai seluk beluk DNA sebagai molekul pembawa informasi biologi, ada baiknya kita mengenal tampakan visual molekul DNA yang biasanya dipakai untuk mengenalnya di laboratorium.

Bayangkan seandainya DNA berada dalam jumlah yang besar (katakanlah 1-2 mg dalam 1 ml air), ia akan nampak putih berkaca dan pekat.  DNA sebanyak itu biasanya diisolasi dari sekitar 2 - 5 g bahan hidup setelah dipekatkan dengan cara mengambangkannya pada lapisan tertentu dalam tabung pemusing-ultra (ultracentrifuge) menurut masa spesifiknya. DNA dapat divisualisasi karena Ethidium bromida (EtBr) dapat terperangkap (intercalated) di antara pasangan-pasangan basa DNA, yang kalau disinari dengan radiasi ultraungu akan memendarkan cahaya. Hal ini dapat dikerjakan dalam proses pengambangan dengan dalam pemusing ultra atau melalui elektroforesis DNA dengan gel agarosa. Cara tradisional lain yang biasanya dipakai untuk mengenal DNA adalah dengan pembuatan foto autoradiograf dari DNA yang di tandai dengan radioisotop 32P. Namun demikian, berbagai cara yang lebih menarik, seperti penggunaan zat kimia berpendar, atau dihubungkan dengan deteksi antibodi – antigen telah dikembangkan.

TERMINOLOGI ANALISADAN PERANCANGAN SISTEM

  • Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.
  • Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
  • Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya
Beberapa defini sistem menurut para ahli, diantaranya yaitu :
  • Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. mendefinisikan sistem adalah suatu yang terdiri dari obyek, unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan proses.
  • Drs. Komarudin, mendefinisikan sistem adalah suatu susunan yg teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi
  • Menurut Gordon B Davis Sistem adalah seperangkat unsur unsur yang terdiri dari manusia, alat konsep dan prosedur yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama.
  • Menurut Raymond Mc Leod  Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencpai suatu tujuan.
  • Gordon B. Davis, menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem Abstrak yaitu suatu sistem yang memiliki susunan yang teratur dari gagasan-gagasan aau konsepsi yang saling bergantung. Sistem Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
.Beberapa pengertian atau definisi dari Sub Sistem, diantaranya yaitu :
  • Gordon B. Davis, mendefinisikan sistem dibagi menjadi beberapa faktor atau unsur-unsur kedalam subsistem-subsistem.
  • Norman L. Enger, mendefinisikan suatu sub-sistem adalah serangkaian kegiatan yg dapat ditentukan identitasnya

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

1. Spektrum Manajemen
Manajemen proyek Perangkat Lunak (PL) yang efektif berfokus pada 3 P, dimana
harus berurut yaitu
1.1 People ( Manusia)
SEI telah mengembangkan suatu model kematangan kemampuan manajemen manusia
(People Management Capability Manurity Model ( PM – CMM ) ) untuk
mempertinggi kesiapan organisasi PL dalam membuat aplikasi yang semakin kompleks
sehingga menarik, menumbuhkan, memotivasi, menyebarkan dan memelihara bakat yang
dibutuhkan untuk mengembangkan kemapuan mengembangkan PL mereka.
Model kematangan manajemen manusia membatasi pada :
Rekruitmen
Seleksi
Manajemen unjuk kerja
Pelatihan
Kompensasi
Pemgembangan karir
Desain kerja & organisasi
Perkembangan karir tim / kultur

Manusia dalam pengembangan PL terdiri dari :
A.Player (Pemain)
- Manajer Senior :menentukan isu bisnis yang mempengaruhi dalam proyek
- Manajer Proyek : merencanakan, memotivasi, mengorganisir, mengontrol
aplikasi/produk
- Pelaksana : mempunyai ketrampilan teknik untuk merekayasa aplikasi
- Pelanggan : menentukan jenis kebutuhan bagi PL yang akan dibuat
- Pemakai : akhir yang berinteraksi dengan PL yang dibuat
B.Team Leader (Pimpinan Tim)
Manajemen proyek merupakan kegiatan manusia intensif sehingga memerlukan
praktisi yang cakap.
Model Kepemimpinan (MOI yaitu Motivasi, Organisasi, gagasan & Inovasi) menurut
Jerry Weinberg Karakteristik yang menentukan manajer proyek efektif yaitu :
- Pemecahan Masalah            - Prestasi
- Identitas manajerial               - Pengaruh & pembentukan tim

C.The Software Team ( Tim PL)
Sumber daya manusia kepada sebuah proyek yang akan membutuhkan n manusia yang bekerja selama k tahun , ada beberapa alternatif untuk menentukan sumber daya tersebut :
- n orang mengerjakan tugas fungsional berbeda sebanyak m dengan sedikit
kombinasi kerja & koordinasi tanggung jawab manajer proyekk                                    - -n orang mengerjakan tugas fungsional berbeda sebanyak m (m<n) , seorang
pemimpin tim ad hoc dapat dipilih, koordinasi bertanggung jawab manajer PL
- n orang diatur di dalam tim , setiap orang mengerjakan >= 1 tugas fungsional,
setiap tim mempunyai sebuah struktur spesifik yang ditentukan untuk semua tim
yang bekerja pada sebuah proyek, koordinasi dikontrol oleh tim itu sendiri dan oleh
manajer proyek PL (sistem ini paling produktif)

Mantei, mengusulkan 3 organisasi tim yaitu:
  1. Demokrasi terdesentralisasi (DD)
    Tidak memiliki pimpinan permanen dan koordinator dipilih untuk tugas pendek bila
    tugas berbeda maka pimpinan berbeda. Keputusan diambil oleh konsensus kelompok dan komunikasi secara horizontal
  2. Terkontrol terdesentralisasi (CD)
    Tim memiliki pimpinan tertentu dan memiliki pimpinan skunder untuk sub-sub
    masalah. Pemecahan masalah merupakan aktifitas dari kelompok dan implentasi
    pemecahan pada sub-sub kelompok. Komunikasi antar kelompok dan orang bersifat horizontal tetapi komunikasisecara vertical berjalan bila hirarki kontrol berjalan .
  3. Terkontrol tersentralisasi (CC)
    Pemecahan tingkat puncak dan internal tim oleh pimpinan tim. Komunikasi dilakukan secara vertical.
7 faktor proyek yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan tim RPL yaitu :
  1. Kesulitan pada masalah
  2. Ukuran program yang dihasilkan (LOC / function)
  3. Waktu tim (umur)
  4. Tingkat dimana dapat dimodularitasi
  5. Kualitas serta keandalan
  6. Kepastian tanggal penyampaian
  7. tingkat sosiabilitas / komunikasi
Constantine, mengusulkan 4 paradigma organisasional bagi tim RPL:
  1. Paradigma Tertutup : Membentuk hirarki otoritas tradisional ( mirip tim CC) tetapi
    kurang inovatif
  2. Paradigma Random : Membentuk tim longgar & tergantung pada inisiatif individual
    tim, untuk inovasi sangat baik(unggul) bila unjuk kerja tim teratur.
  3. Paradigma Terbuka : Membentuk tim dengan cara tertentu sehingga banyak kontrol,
    inovasi banyak . Cocok untuk masalah yang kompleks tetapi tidak seefesien tim
    lainnya
  4. Paradigma Sinkron Mengorganisasikan tim untuk bekerja pada bagian-bagian kecil
    masalah dengan komunikasi aktif pada tim
D. Coordinatian & Communication Issue (masalah koordinasi & komunikasi)
Proyek PL mengalami kesulitan dikarenakan :
- Skala usaha pengembangan yang besar sehingga kesulitan dalam mengkoordinasi
anggota tim & Kompleksitas yang semakin besar
- Ketidakpastian mengakibatkan perubahan terus menurus pada proyek
- Interoperabilitas merupakan ciri dari sistem dan menyesuaikan dengan batasan sistem
1.2 Problem / Product
Analisis yang mendetail mengenai kebutuhan PL akan memberikan informasi untuk
menghitung perkiraan kuantitatif & perencanaan organisasi. Tetapi itu sulit karena
informasi yang diberikan customer tidak lengkap.
Ruang lingkup masalah dibatasi dengan :
  • Konteks : PL yang dibangun memenuhi sistem, produk / konteks bisnis yang lebih
    besar serta batasan yang menentukan hasilnya
  • Tujuan informasi : Objek pelanggan yang dihasilkan sbg output dr PL yang dapat
    digunakan sebagai input
  • Fungsi & unjuk kerja : PL digunakan untuk mentransformasikan input menjadi output Pernyataan ruang lingkup dibatasi (data jumlah pemakai simultan, ukuran pengiriman, waktu mak respon ), batasan /& jangka waktu dicatat (biaya produk membatasi jumlah memori) & factor mitigasi (algoritma yang dibutuhkan software aplikasi (pemograman))
Dekomposisi Masalah / pembagian masalah diterapkan pada :
- Fungsionalitas yang disampaikan
- Proses yang dipakai

1.3 Process
Proses PL memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensip bagi
pengembangan PL yang dapat dibangun dengan :
  • Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda, kemampuan penyampaian & jaminan kualitas
  • Aktifitas pelindung, jaminan kualitas PL, manajemen konfigurasi PL & pengukuran
    Tahap process ini berhubungan dengan metode pengembangan perangkat lunak.
1.4 Proyek
Merupakan Penggabungan semua kerja untuk membuat produk menjadi kenyataan.
proyek terkadang mengalami kesulitan dikarenakan :
  1. Kemajuan mengalami kecacatan
  2. Tidak ada cara untuk mengkalibrasi kemajuan karena tidak memperoleh matrik
    kuantitatif
  3. Rencana proyek belum dirancang untuk mengakomodasi sumber daya yang
    diperlukan pada akhir sebuah proyek
  4. Resiko-resiko belum mempertimbangkan secara eksplisit serta belum dibuat
    rencana untuk mengurangi, mengatur & memonitor
  5. Jadwal yang ada tidak realistis & cacat
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan waktu pada awal proyek untuk
membangun rencana yang realistis guna memonitor rencana proyek selama berjalan &
pada keseluruhan proyek serta mengontrol kualitas serta perubahannya.

METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

1. Latar Belakang
Pada pertengahan tahun 60 sampai 70-an banyak dikembangkan sistem-sistem
perangkat lunak yang besar. Sistem-sistem yang dikembangkan ini banyak yang dipandang
tidak efisien, kurang berhasil, bahkan banyak yang gagal. Kegagalan ini disebabkan karena
tidak tersedianya teknik pengembangan perangkat lunak yang baik. Pada awal tahun 70-an
mulai muncul metodologi-metodologi pengembangan perangkat lunak yang cukup baik.
Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat
lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau
memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam
mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah
dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu
metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses
pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan untuk
mengembangkan perangkat lunak. Secara prinsip bertujuan untuk membantu menghasilkan
perangkat lunak yang berkualitas. Penggunaan suatu metodologi sesuai dengan persoalan
yang akan dipecahkan dan memenuhi kebutuhan pengguna akan menghasilkan suatu
produk perekayasaan yang berkualitas dan terpelihara serta dapat menghindari masalahmasalah
yang sering terjadi seperti estimasi penjadwalan dan biaya, perangkat lunak yang
tidak sesuai dengan keinginan pengguna dan sebagainya.
Metodologi pengembangan perangkat lunak (atau disebut juga model proses atau
paradigma rekayasa perangkat lunak) adalah suatu strategi pengembangan yang
memadukan proses, metode, dan perangkat (tools).
Menurut Pressman (1997) Komponen metodologi pengembangan perangkat lunak dapat
dibagi dalam tiga unit, yaitu :

  1. Metode, yaitu suatu cara atau teknik pendekatan yang sistematik yang dipergunakan
    untuk mengembangkan perangkat lunak. Metode ini mencakup : Perencanaan proyek dan perkiraan, analisis keperluan sistem dan perangkat lunak, perancangan struktur data, arsitektur program, prosedur algoritma, Coding, uji coba dan pemeliharaan.
  2. Alat bantu (Tools), yaitu alat-alat (manual atau otomatis) yang mendukung
    pengembangan perangkat lunak. Terdapat 2 alat Bantu yang dapat digunakan yaitu :
    alat Bantu manual dan alat Bantu otomatis.
  3. Prosedur, yang dipergunakan untuk mendefinisikan urut-urutan pekerjaan (daur) dari metode dan alat bantu tersebut.

Secara umum daur hidup pengembangan perangkat lunak meliputi tahapan-tahapan
atau aktivitas pengembangan yang terdiri dari tahap analisis, tahap perancangan, tahap
implementasi serta tahap pengujian dan perawatan perangkat lunak. Tahap analisis dan
perancangan merupakan tahapan awal yang penting dalam suatu paradigma
pemgembangan perangkat lunak, karena sangat mempengaruhi tahapan selanjutnya.
Sehingga jika terjadi kesalahan pada tahap analisis dan perancangan, maka akan terdapat
juga kesalahan pada tahap implementasi dan tahapan-tahapan selanjutnya. Tahap
implementasi perangkat lunak bertujuan untuk menerapkan spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Tahap pengujian perangkat lunakdilakukan untuk menemukan kesalahan (bug) yang mungkin terdapat di dalam sebuah perangkat lunak. Sedangkan tahap perawatan perangkat lunak fokusnya adalah
pengubahan. Ada tiga pengubahan yaitu : pembetulan, adaptasi (perbaikan terhadap
lingkungan) dan perluasan (penambahan karena permintaan pemakai).

2. Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Proses pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses dimana kebutuhan pemakai
diterjemahkan menjadi produk perangkat lunak. Proses ini mencakup aktivitas
penerjemahan kebutuhan pemakai menjadi kebutuhan perangkat lunak, transformasi
kebutuhan perangkat lunak menjadi desain, penerapan desain menjadi kode program, uji
coba kode program, dan instalasi serta pemeriksaan kebenaran perangkat lunak untuk
operasional (IEEE. 1990). Berdasarkan pengertian tersebut, secara umum dapat dikatakan
bahwa proses pengembangan perangkat lunak mengikuti tahap-tahap :

  1. Menentukan APA yang harus dikerjakan oleh perangkat lunak dalam satu rentang
    waktu tertentu.
  2. Mendefinisikan BAGAIMANA perangkat lunak dibuat, mencakup arsitektur
    perangkat lunaknya, antar muka internal, algoritma, dan sebagainya.
  3. Penerapan (penulisan program) dan pengujian unit-unit program.
  4. Integrasi dan pengujian modul-modul program.
  5. Validasi perangkat lunak secara keseluruhan (pengujian sistem).

3. Siklus Pengembangan Perangkat Lunak
Siklus pengembangan perangkat lunak atau sering disebut juga dengan siklus hidup
perangkat lunak adalah (IEEE,1987) :

  • Periode waktu yang diawali dengan keputusan untuk mengembangkan produk perangkat lunak dan berakhir setelah perangkat lunak diserahkan. Umumnya siklus pengembangan ini terdiri dari tahap analisis kebutuhan, perancangan, penerapan, pengujian, dan instalasi serta pemeriksaan.
  • Periode waktu yang diawali dengan keputusan untuk mengembangkan produk perangkat lunak dan berakhir saat produk tidak dapat ditingkatkan lebih jauh lagi oleh pengembang.

4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
4.1. Linear Sequential

image

Linear sequential (atau disebut juga “classic life cycle” atau “waterfall method”) adalah
metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan sekuensial dengan cakupan
aktivitas :

  • Rekayasa sistem dan Analisis (Sistem Engineering)
    Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan untuk seluruh elemen sistem dan kemudian memilah mana yang untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data
  • Analisis kebutuhan perangkat lunak (Analysis)
    Pengumpulan kebutuhan dengan fokus pada perangkat lunak, yang meliputi :
    Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, unjuk kerja/performansi dan antarmuka.
    Hasilnya harus didokumentasi dan direview ke pelanggan
  • Perancangan (Design)
    Ada 4 atribut untuk program yaitu : Struktur Data, Arsitektur perangkat lunak, Prosedur detil dan Karakteristik Antarmuka. Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program.
  • Pembuatan kode (Coding)
    Penterjemahan perancangan ke bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, dengan
    menggunakan bahasa pemrograman
  • Pengujian (Testing)
    Setelah kode program selesai testing dapat dilakukan. Testing memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan kesalahan dan memriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
  • Pemeliharaan (Maintenance)
    Merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan dilakukan setelah
    perangkat lunak dipergunakan.

Kelemahan metode linear sequential:

  1. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapat tim harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
  2. Linear sequential metode mengharuskan semua kebutuhan pemakai sudah dinyatakan secara eksplisit di awal proses, tetapi kadang-kadang ini tidak dapat terlaksana karena kesulitan yang dialami pemakai saat akan mengungkapkan semua kebutuhannya tersebut.
  3. Pemakai harus bersabar karena versi dari program tidak akan didapat sampai akhir
    rentang waktu proyek.
  4. Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

4.2. Prototyping

image

Pendekatan prototyping metode digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan
objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan
outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efesiensi algoritma, adaptasi
sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan
aktivitas dari prototyping model terdiri dari :

  1. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui.
  2. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype.
  3. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat.

Kelemahan prototyping model :

  1. Pelanggan yang melihat working version dari model yang dimintanya tidak menyadari, bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan baik
  2. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang, karena ingin working version bekerja dengan cepat

4.3 RAD (Rapid Application Development)

image

Gambar 2.3 RAD (Rapid Application Development)

Merupakan metode proses pengembangan perangkat lunak secara linear sequential
yang menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat. Jika kebutuhan
dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan
“sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60-90 hari).
Pendekatan metode RAD menekankan cakupan :

  1. Pemodelan bisnis (Bussiness Modelling)
    Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk
    menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis ? Kemana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya ?
  2. Pemodelan data (Data Modelling)
    Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik/atribut dari masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.
  3. Pemodelan proses (Process Modelling)
    Aliran informasi yang didefinisikan dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
  4. Pembuatan aplikasi (Application generation)
    Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman
    generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang telah ada atau menciftakan komponen yang bias dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat Bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi kontruksi perangkat lunak.
  5. Pengujian dan pergantian (Testing and turnover)
    Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen yang telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tapi komponen baru harus diuji.

Kelemahan RAD model :

  1. Untuk proyek dengan skala besar, RAD membutuhkan sumber daya manusia yang cukup untuk membentuk sejumlah tim RAD.
  2. RAD membutuhkan pengembang dan pemakai yang mempunyai komitmen untuk
    melaksanakan aktivitas melengkapi sistem dalam kerangka waktu yang singkat.
  3. Akan menimbulkan masalah jika sistem tidak dapat dibuat secara modular.
  4. RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.

4.4. Spiral
Merupakan metode proses perangkat lunak yang memadukan wujud pengulangan dari
metode prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari linear sequential
metode, dengan penambahan elemen baru yaitu analisis resiko. metode ini memiliki 4
aktivitas penting, yaitu :

  1. Perencanaan (Planning), penentuan tujuan, alternatif dan batasan
  2. Analisis resiko (Risk Analysis), analisis alternatif dan identifikasi/pemecahan resiko
  3. Rekayasa (Engineering), pengembangan level berikutnya dari produk
  4. Evaluasi Pemakai (Customer Evaluation) penilaian terhadap hasil rekayasa

imageGambar 2.4 Spiral

Bentuk spiral memberikan gambaran bahwa semakin besar iterasinya, maka
menunjukkan makin lengkap versi dari perangkat lunak yang dibuat. Selama awal sirkuit,
objektif, alternatif dan batasan didefinisikan serta resiko diidentifikasikan dan dianalisa.
Jika resiko menunjukkan ada ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka prototyping harus
dibuat pada kuadran rekayasa. Simulasi dan pemodelan lain dapat digunakan untuk
mendefinisikan masalah dan memperbaiki kebutuhan.
Pelanggan mengevaluasi hasil rekayasa (kuadran evaluasi pelanggan) dan membuat
usulan untuk perbaikan. Berdasarkan masukan dari pelanggan, fase berikutnya adalah
perencanaan dan analisis resiko. Setelah analisis resiko selalu diperiksa apakah proyek
diteruskan atau tidak, jika resiko terlalu besar, maka proyek dapat dihentikan.
Model spiral ini adalah pendekatan yang paling realistic untuk sistem sekala besar. Metode
ini menggunakan pendekatan evolusioner, sehingga pelanggan dan pengembang dapat
mengerti dan bereaksi terhadap suatu resiko yang mungkin terjadi

Kelemahan spiral model :

  1. Sulit untuk meyakinkan pemakai (saat situasi kontrak) bahwa penggunaan pendekatan ini akan dapat dikendalikan.
  2. Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya
    supaya sukses.
  3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya relatif baru.

4.5. Fourth Generation Techniques (4GT)
Istilah generasi ke empat, mengarah ke perangkat lunak yang umum yaitu tiap
pengembang perangkat lunak menentukan beberapa karakteristik perangkat lunak pada
level tinggi.

Saat ini pengembangan perangkat lunak yang mendukung 4GT, berisi tool-tool
berikut :

  • Bahasa non prosedural untuk query basis data
  • Report generation
  • Data manipulation
  • Interaksi layar
  • Kemampuan grafik level tinggi
  • Kemampuan spreadsheet
    Tiap tool ini ada tapi hanya untuk sauatu aplikasi khusus.

image

Menggunakan perangkat bantu (tools) yang akan membuat kode sumber secara
otomatis berdasarkan spesifikasi dari pengembang perangkat lunak. Hanya digunakan
untuk menggunakan perangkat lunak yang menggunakan bahasa khusus atau notasi grafik
yang diselesaikan dengan syarat yang dimengerti pemakai. Cakupan aktivitas 4GT :

  1. Pengumpulan kebutuhan, idealnya pelanggan akan menjelaskan kebutuhan yang akan ditranslasikan ke prototype operasional.
  2. Translasi kebutuhan menjadi prototype operasional, atau langsung melakukan
    implementasi secara langsung dengan menggunakan bahasa generasi keempat (4GL) jika aplikasi relatif kecil.
  3. Untuk aplikasi yang cukup besar, dibutuhkan strategi perancangan sistem walaupun 4GL akan digunakan.
  4. Pengujian.
  5. Membuat dokumentasi.
  6. Melaksanakan seluruh aktivitas untuk mengintegrasikan solusi-solusi yang
    membutuhkan paradigma rekayasa perangkat lunak lainnya.
    Salah satu keuntungan penggunaan model 4GT adalah pengurangan waktu dan
    peningkatan produktivitas secara besar, sementara kekurangannya terletak pada kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahsa pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien.

4.6 Berorientasi Objek
Paradigma pembangunan perangkat lunak berbasis objek adalah bagaimana
merepresentasikan dunia nyata ke dalam sebuah sistem sehingga pemecahan suatu masalah tidak dilihat dari cara menyelesaikan masalah tersebut tetapi dititikberatkan pada objek-objek apa sajakah yang dapat memecahkan masalah tersebut.Akan dibahasa pada Analisis dan Perancangan berorientasi Objek

Rekayasa Perangkat Lunak

1. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak


1.1 Definisi Rekayasa ( Engineering )
Rekayasa adalah Penerapan suatu ilmu untuk menyelesaikan ‘’masalah praktis’ dari
tidak ada menjadi ada

1.2 Definisi Perangkat Lunak
Ada beberapa definisi perangkat lunak yang pernah dikemukakan antara lain :
  • Software = Perangkat lunak =Kumpulan program komputer dengan fungsi
    tertentu
  • Perangkat lunak adalah
    1. Instruksi (program komputer) yang bila dieksekusi dapat menjalankan fungsi tertentu,
    2. Struktur data yang dapat membuat program memanipulasi informasi, dan
    3. Dokumen yang menjelaskan operasi dan penggunaan program (Pressman,
      1997).
      • Perangkat lunak adalah program komputer, prosedur, aturan, dan dokumentasi
        yang berkaitan serta data, yang bertalian dengan operasi suatu sistem komputer
        (IEEE, 1993).
a. Karakteristik Perangkat LunakPerangkat lunak lebih dikenal sebagai elemen lojik daripada fisik, oleh karena itu
perangkat lunak memiliki karakteristik yang berbeda dari perangkat keras :

  1. Perangkat lunak dikembangkan atau direkayasa, jadi tidak diproduksi dalam
    pengertian klasik.
  2. Merupakan produk yang unik (tidak ada seri produksi).
  3. Perangkat lunak tidak pernah akan rusak/aus karena selalu diperbaharui
  4. Tidak terlihat (invisible).
  5. Perangkat lunak pada umumnya dibangun sesuai keinginan, jadi tidak dibentuk
    dari komponen yang sudah ada.
  6. Fleksibel, sehingga mudah dimodifikasi.
  7. Dihubungkan (linked) dengan sistem komputer.
b. Jenis-jenis Perangkat Lunak
1. Berdasarkan sudut pandang
  • Perangkat lunak sistem
    Perangkat lunak yang kegunaannya lebih banyak ditujukan untuk operasional komputer. Diantaranya : sistem operasi , penerjemah bahasa pemrograman (compiler/interpreter)
  • Perangkat lunak aplikasi
    Perangkat lunak yang kegunaannya lebih banyak ditujukan untuk membantu
    menyelesaikan masalalah-masalah yang dihadapi oleh pemakai. Contohnya: program paket yang sudah jadi dan program aplikasi buatan sendiri
2. Berdasarkan Aplikasinya
  1. Perangkat Lunak Sistem (Sistem Software)
    Sekumpulan program yang ditulis untuk kepentingan program lain, contoh editor,driver dan lain-lain
  2. Perangkat Lunak Waktu Nyata (Real Time Software)
    Perangkat lunak yang digunakan untuk mengukur/menganalisis atau mengontrol proses pemasukan data dari lingkungan luar sampai menghasilkan laporan yang diinginkan
  3. Perangkat Lunak Bisnis (Business Software)
    Perangkat lunak yang memberikan fasilitas operasi untuk bisnis atau fasilitas pengambilan keputusan manajemen, contoh sistem akuntansi,inventory, payroll dan lain-lain
  4. Perangkat Lunak Rekayasa dan Sains (Engineering and Scientific Software)
    Perangkat lunak yang digunakan di dalam bidang aplikasi teknik dan kerekayasaan Perangkat lunak jenis ini biasanya berhubungan dengan komputasi data numerik, CAD (Computer Aided Design), simulasi sistem, dan lain-lain.
  5. Embedded Software
    Perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol suatu produk dan sistem dimana perangkat lunak tersebut disimpan. Biasanya ditempatkan di ROM, contoh Tombol di Microwave Oven
  6. Perangkat Lunak Komputer Pribadi (Personal Computer Software)
    Banyak digunakan pada aplikasi yang bersifat perorangan, contohnya :pengolah kata, spreadsheet, game, DBMS dan lain-lain.
  7. Perangkat Lunak Intelegensia Buatan (Artificial Intelligent Software) Dibuat dengan menggunakan teknik algoritma non-numerik untuk memecahkan masalah yang kompleks, digunakan dalam bidang aplikasi kecerdasan buatan, contohnya : game, expert sistem, neural network, Turbo Prolog, dan lain-lain.
c. Proses Perangkat lunak
Adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan perangkat lunak. Terdapat 4 kegiatan pada proses perangkat lunak,yaitu :
  1. Spesifikasi perangkat lunak : mendefinisikan fungsi dan kemampuan beroperasi
  2. Pengembangan perangkat lunak : mengembangkan perangkat lunak yang sesuai dengan spesifikasi
  3. Validasi perangkat lunak : menjamin perangkat lunak sesuai dengan yang
    diinginkan pelanggan.
  4. Evolusi perangkat lunak :perangkat lunak harus terus terupdate sesuai dengan
    keinginan pelanggan.
1.3 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak (software engineering) adalah suatu proses rancang
bangun. Beberapa definisi tentang rekayasa perangkat lunak :
  • Pembentukan dan penggunaan prinsip rekayasa (engineering) untuk mendapatkan
    perangkat lunak secara ekonomis namun andal dan dapat bekerja secara efesien
    pada komputer (Fritz Bauer, 1968).
  • Penerapan pendekatan yang sistematis, disiplin, dan terukur untuk
    pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak (IEEE, 1993).
  • Suatu disiplin yang mengintegrasikan proses/prosedur, metode, dan perangkat
    tools untuk pembangunan perangkat lunak komputer (Pressman, 97).
  • Merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip sains untuk mengurutkan transformasi
    masalah menjadi solusi yang dapat bekerja dengan baik
Jadi Rekayasa Perangkat Lunak adalah proses manipulasi, membuat atau
menciptakan sesuatu yang sifatnya khayalan logic yang di wujudkan dalam urutan-
urutan perintah (coding) beserta data-datanya sehingga menjadi suatu aplikasi yang
dapat digunakan.

a. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak
Menghasilkan sebuah perangkat lunak yang berkualitas. Yang dimaksud dengan
berkualitas dapat dilihat dari tiga sisi, sisi sponsor (individu atau organisasi yang telah
mengeluarkan biaya dalam pembangunan perangkat lunak), sisi pemakai (siapapun
yang menggunakan perangkat lunak tersebut), sisi maintainer / modifier (yang
memelihara dan memodifikasi perangkat lunak tersebut) dengan biaya yang efisien
dan tepat pada waktunya.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.1.
image Gambar 1.1 Paremeter Perangkat Lunak Yang Berkualitas Berdasarkan Sudut Pandang
\
Sisi Sponsor :
Tujuan utama sponsor adalah menghasilkan dan atau menghemat uang. Sponsor
ingin menggunakan perangkat lunak tersebut untuk meningkatkan produktivitas
organisasi. Sponsor mengharapkan untuk dapat menghasilkan sebuah layanan
dengan biaya yang rendah tetapi masuk akal. Karena itu sistem yang dibuat
harus handal, fleksibel dan efisien. Selain itu biaya dari pemeliharaan,
modifikasi dan peningkatan dari sistem tersebut harus serendah mungkin.
Sisi Pemakai :
Bagi pemakai perangkat lunak adalah alat untuk membantu menyelesaikan
tugas-tugasnya. Karena itu perangkat lunak harus menyediakan fungsi-fungsi
yang dibutuhkan oleh pemakai. Perangkat lunak juga harus handal dan efisien,
perangkat lunak harus dapat menghasilkan output yang konsisten. Selain itu
pemakai harus merasa perangkat lunak yang dibuat mudah untuk dipelajari,
mudah digunakan dan mudah untuk diingat.
Sisi Maintainer/modifier :
Perangkat lunak tersebut memiliki sangat sedikit error pada saat penginstallan
pertama (catatan : sangat kecil kemungkinannya untuk menghasilkan perangkat
lunak yang 100 % bebas dari bug). Selain itu perangkat lunak tersebut harus
terdokumentasi dengan baik. Source code juga harus mudah dibaca, terstruktur
dan dirancang dengan baik dan bersifat modular.

Integral

image image

artikel disini hanya mengunakan gambar..

untuk download dalm format pdf bisa di download disini

Penggolongan alat musik

Penggolongan alat musik dibedakan menjadi beberapa macam yaitu,

1. Menurut fungsinya

Penggolongan alat musik menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu

a. Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Contoh alat musik melodis adalah biola, trupet, recorder, flute.

b. Harmonis

Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimankan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Karena alatmusik ini biasa memainkan harmoni maka cir-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan. Contoh alat musik harmonis adalah guitar, keyboar, piano, harpha, kentrung, siter.

c. Ritmis

Alat musik ritmis dimainkan sebagai pengiring sekaligus pengatur tempo pada lagu. Biasanya alat musik ritmis bernada tetap atau tidak bernada. Contoh alat musik ritmis adalah drum, triangele, tamborine, gendang, cymbal.

2. Cara memainkanya

Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :

a. Alat musik gesek

Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek. Yang tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll

b. Alat musik petik

Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara dipetik, contoh alat musik petik adalah guitar, kecapi, siter, dll

c. Alat musik pukul

Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk alat musik pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll

d. Alat musik tiup

Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat musik tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll

e. Alat musik getar

Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat musik getar adalah angklung, bolero, marakas.

f. Alat musik keyboard

Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus dan dimainkan dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ, piano, akordeon.

3. Berdasarkan sumber bunyinya.

a. Membranofone

Membranofone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari membran. Contoh alat musik membranofon adalah drum, gendang, rebana, dll

b. Aerofon

Aerofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari udara. Contoh alat musik aerofon adalah flute, seruling, saxophone, dll

c. Elektrofon

Elektofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari elektrik atau listri. Sebagai contohnya adalah keyboard, elekton, organ, dll

d. Idiopfon

Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari alat musik itu sendiri. Contoh alat musik idiofon adalah gong, angklung, gambang, saron, dll

e. Chordophon

Chordophone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari chord atau dawai. Contoh alat musik chordophone adalah gitar, cello, contra bass, dll

Yang termasuk alat musik yang terbuat dari logam adalah trumpet, saxophone,

Karakteristik musik

1. Musik jazz

Menurut Majalah Design Arsitektur, edisi April 2000 Jazz adalah pembebasan jiwa yang hadir dalam ruang bernama “ IMPROVISASI “. Dalam jazz, ada suatu dialog atau percakapan akrab yang terjadi seketika, spontan dan tanpa rencana. Jazz memiliki suatu kerangka, dimana suatu musisi bisa “berakrobat” dan mengalir mengikuti suatu garis petunjuk, namun kemudian berbelok, menghilang lalu kembali lagi, melompat - lompat, menari - nari, jungkir balik, dan semuanya dilakukan secara improvisasi dan tidak saling merusak.

Sejarah musik jass terdiri dari beberapa periode yaitu :

  • Ragtime jazz (periode 1890 – 1910)
  • New Orleans ( periode 1890 – 1910)
  • Swing ( 1920 – 1930 )
  • Europen jazz ( 1920 – 1930)
  • Dixieland (periode 1940 – 1950 )
  • Bebop periode ( 1940 – 1950)
  • Cool jazz ( 1940 – 1950)
  • Hard jazz ( 1940 – 1950
  • Free jazz ( 1940 – 1950)
  • Latin jazz ( 1960 – 1950)
  • Soul jazz (1960- 1970)
  • Jazz fusion ( 1960-1970)

2. R & B

Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal 1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk musik Rhitem And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang kulit hitam).

Harmoni musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun memiliki ritme yang lebihdinamis dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang harus ada. Mengikuti perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi aslinya.

Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.

3. Musik pop

Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.

Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.

4. Rock

Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino. Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut melengkapinya.

Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan sebagainya.

5. Reggae

Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasukSka, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an.

Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan". Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.

6. Dangdut

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Yang menjadi karakter musik ini adalah cengkok dan penggunaan alat musik gendang dan suling.

Musik

Musik adalah suatu bentuk pengekspresian diri yang dituangkan melalui susunan tinggi rendah nada yang memiliki unsure unsure musik dan disusun secara musical.
Unsure-unsure yang terkandung di dalam musik antara lain
1.Melodi
Melodi adalah susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. dan disusun dengan musical. Nada –nada tersebut bersumber dari sebuah sistem deret nada yang memiliki jarak-jarak tertentu dari satu nada ke nada yang lain atau sering kita kenal dengan istilah tangga nada.
System nada yang terdiri atas 7 nada disebut diatonis, berikut ini adalah nama nama beserta jarak nada tangga nada ditonis

2.Harmoni
harmoni adalah pergerakan dari satu akor keakor yang lain yang difungsikan sepabagai pengiring suatu melodi. Pergerakan akord yang indah atau bagus sering di istilahkan sebagai pergerakan yang harmonis. Sedangkan akor sendiri adalah perpaduan tiga nada atau lebih.
Akor yang di susun dari tiga nada yang disusun keatas dengan berdasarkan interval terts disebut juga triad.
Berikut adalah susunan akor triad dalam tangga nada C mayor

Akord mayor di tunjukkan dengan huruf besar sedangkan akor minor di tunjukan dengan huruf kecil
Berikut ini adalah jarak nada pada akor-akor triad
•Mayor = 2 + 1 ½
•Minor = 1 ½ + 2
•Diminised = 1 ½ + 1 ½
•Augmented = 2 + 2
3.Ritme
Ritme adalah pengaturan panjang pendek bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi)
berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya harga dari suatu not

4.Bentuk dan struktur lagu
Bentuk dan struktur musik adalah semacam kerangka dalam suatu karya musik. Kerangka tersebut tersusun dari bagian-bagian lagu yaitu kalimat, segmen dan yang terkecil adalah pola (motif),
Sebagai contoh dibawah ini ada contoh bentuk lagu satu bagian,

5.Unsure ekspresi
unnsur ekspresi dalam musik adalah bagaimana musik itu harus di bawakan, sebagai contoh tanda ekspresi dalam musik adalah sebagai berkut :
1. Tempo
secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga yatu, cepat, sedang dan lambat
tempo-tempo lambat
•largo : sangat lambat (M.M. 46 – 50)
•larghetto : lebih cepat dari largo ( M.M.60-63)
•adagio : lambat (M.M 52-54)
•lento : lebih cepat dari adagio (M.M 56-58)
tempo-tempo sedang
•adante : berjalan teratur (M.M 72-76)
•andantino : lebih cepat dari adante ( M.M 80-84)
•moderato : sedang ( M.M 96-104)
tempo-tempo cepat
•allegretto : lebih lambar dari allegro ( M.M 108-116)
•allegro : cepat, hidup, gembira (M.M 132-138)
•vivace : lebih cepat dari allegro ( M.M 160-176)
•presto : cepat ( M.M 184-200)
•prestisimo : sangat cepat ( M.M 208)
perubahan tempo
•accelerando : makin lama makin cepat
•ritardando : makin lama makin melambat
•fermata : nada di tahan melebihi nilai yang sebenarnya
•rubato :bebas dan penuh perasaan
•Stringendo :tergesa gesa dan kian menjadi cepat
2. Dinamik ( tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian atau prase)
•Pianissimo ( pp) : sangat lembut
•Piano ( p) : lembut
•Mezzopiano (mp) :sedikit lembut
•Mezzo forte (mf) :sedikit keras
•Forte (f) :keras
•Fortesimo (ff) : sangat keras
Perubahan dinamik
• Crescendo : semakin keras
• Decrescendo : semakin lembut
• Diminuendo : melembutkan nada
• Sforzando : lebih keras diperkeras
3. Gaya atau style
•Animato : riang gembira
•A capella : tanpa iringan alat musik
•Dolce : manis
•Espresivo : ekspresif
•Marcia : mars atau lagu berbaris
•Staccato : pendek tersentak sentak
•Subito : seketika
FUNGSI MUSIK
Menurut fungsinya musik dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi
1.Fungsi musik sebagai hiburan
Musik sebagai sarana hiburan adalah musik yang bertujuan untuk menghibur, seabagai contoh disini adalah konser-konser musik yang membawakan lagu-lagu popular, ataupun program tayangan televisi yang menyiarkan musik sebagai hiburan.
Contoh lagu dan kelompok musik yang membawakan musik sebagai sarana hiburan
•Dealova ciptaan Opik
•Lagu rindu ciptaan krispatih
•You are not elone ciptaan Michael Jakson
2.Fungsi musik sebagai sarana upacara ( kebangsaan, adat dan keagamaan)
Fungsi musik sebagai sarana upacara biasanya dibawakan pada saat upacara baik upacara bendera, upacara keagamaan ataupun upacara adat, musik disini bertujuan untuk menambah hikmat suasana upacara ataupun menambah semangat kebangsaan
Contoh lagu lagu pengiring upacara
•Indonesia Raya
•Mengheningkan Cipta
3.Fungsi musik sebagai sarana pendidikan
Musik sebagai sarana pendidikan adalah musik yang diciptakan untuk mendukung proses belajar mengajar ataupun musik itu sendiri sebagai materi ajar. sebagai contohnya adalah lagu-lagu ciptaan A.T Mahmud, komponis ini banyak menghasilkan karya-karya yang sangat mendukung anak untuk belajar. Baik belajar berhitung, mengenali warna, ataupun tentang alam.
Contoh lagu untuk pendidikan
•Balonku ada lima ciptaan A.T Mahmud
•Bintang kecil
•Berhitung
4.Fungsi musik sebagai pengiring suatu pertunjukan
Musik seabagai pengiring suatu pertunjukan bertujuan untuk memperkuat suasana baik suasana gembira, sedih, seram, komedi dan lain sebagainya. Pertunjukan yang sering menggunakan musik sebagai pengiring adalah pertunjukan tari dan teater.
5.Fungsi musik sebagai ilustrasi
fungsi musik sebagai ilustrasi bertujuan hampir sama dengan musik pengiring pertunjukkan, yaitu memperkuat suasana, sebagai contoh musik ilustrasi dapat kita dengar pada iklan ditelevisi, filem-filem.
Sebagai contoh adalah lagu- soundtrek filem
•Laskar pelangi ciptaan Nigi
•Ayat-ayat cinta
6.Fungsi musik sebagai terapi
Dewasa ini banyak masyarakat yang memfungsikan musik seabagai terapi. Baik bertujuan untuk kesehatan ataupun memaksimalkan cara kerja otak. Sebagai contoh adalah musik-musik klasik karya W.A Mozart yang diyakini dapat meningkatkan kecerdasan pada anak.

Sejarah musik

Zaman Renaissance (ca.1300-1600)
Pada zamaan renaisan, vocal lebuh di pentingkan dari pada instrument musik, sehingga composer lebih memperhatikan syair untuk meningkatkan kualitas syair dan emosi, sedangkan unsure dinamik yang di gunakan masih sangat sederhana masih seputar P,mP,F,mF
ciri khas musik zaman ini adalah acappella atau bernyanyi tanpa iringan instrument, akan tetapi menggunakan teknik harmonisasi yang bagus. Teknik yang digunakan antara lain:
1.choral atau musik yang bertipe 4,5,6 suara
2.polyphonic ( banyak suara ) contoh bernyanyi dalam kelompok dengn melodi beragam dalam satu kesartuan
3.texturnya homoponik dengan rentetan akord
4.wilayah nadanya lebih dari 4 oktav
Komponis musik pada zaman ini lebih banyak menciptakan lagu untuk keperluan keagamaan atau ibadah
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
Zaman Barok dan rokoko
Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
karakteristik musik zaman ini adalah bass kontinuo, hal itu ditunjukkan dengan pengtingnya bass dalam musik barok,
komponis zman barok da rokoko
Johan Sebastian Bach
George Fredrick Haendel
Zaman Klasik (1750 – 1820)
Pada zaman klasik ini adalah zaman dimana instrument piano mulai muncul, cikal bakal piano sebelum menjadi piano adalah Harpsicord.
Komposisi instrument periode klasik terdiri dari beberapa bagian yang kontras dari tempo dan karakter, perubahan nuansa dalam dinamik dengan gaya berangsur-angsur dari lembut berangsur menjadi keras dan sebaliknya, dari cepat berangsur menjadi lambat dan sebaliknya. Begitu pula dengan pola ritme , penggunaan tanda isstirahat, sinkop perubahan not panjang ke not pendek.
Pada masa ini juga ditandai dengan berahirnya komposisi yang menggunakan bass continue dan munculah tanda crescendo dan decrescendo.
Bentuk musik klasik
1.Fast movement
2.Slow movement
3.Dance related movement
4.Face movement
Bentuk komposisi sonata terdiri dari tiga bagian
1.Eksposisi
Eksposisi adalah bagian awal dari lagu bentuk sonata yang biasa nya menggambarkan nuansa penuh semangat dan terbagi menjadi beberapa tema yaitu tema pokok, bridge, tema kedua, dan tema penutup.
2.Pengembangan
bagian ini adalah uraian tema atau pengembangan dari eksposisi di bentuk ke dalam motif motif
3.Rekapitlasi
pada bagian ini lagu kembali ke eksposisi akan tetapi mengalami modifikasi modifikasi pada bagian-bagian tertentu.
4.Coda
coda adalah penutup dari seluruh rangkaian lagu.
Komponis terkenal pada zaman klasik
W.A Mozart
Bethoven
J. Haydn
Zaman Romantic (1820 – 1900)
Cirikhas musik pada zaman ini adalah chromatic atau nada nada yang menjalar dengan jarak setengah, dinamik yang berubah ekstrim dari ff menjadi pp, accelerando dan ritardando dan kebebasan tempo di atur oleh sipemain sendiri, guna penyajian ekspresi.
Komponis pada masa ini adalah:
F. Chopin
F. Mendelson
J. Brahms Corbis
Zaman Moderen (1900 – sekarang)
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :
1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5. Edward Benyamin Britten dari Inggris

Pengantar Ilmu Hukum Menurut Para Ahli dan Pakar Hukum

Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.
Berikut ini definisi Hukum menurut para ahli :

  • - Menurut Tullius Cicerco (Romawi) dala “ De Legibus”:
    Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
  • - Hugo Grotius (Hugo de Grot) dalam “ De Jure Belli Pacis” (Hukum Perang dan Damai), 1625:
    Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar.
  • - J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH mengatakan bahwa :
    Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.
  • - Thomas Hobbes dalam “ Leviathan”, 1651:
    Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.
  • - Rudolf von Jhering dalam “ Der Zweck Im Recht” 1877-1882:
    Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara
  • - Mochtar Kusumaatmadja dalam “Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional (1976:15):Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.

Jadi kesimpulan yang didapatkan dari apa yang dikemukakan oleh ahli di atas dapat kiranya disimpulkan bahwa ilmu hukum pada dasarnya adalah menghimpun dan mensistematisasi bahan-bahan hukum dan memecahkan masalah-masalah.

Definisi hukum menurut beberapa pakar yaitu:

  • R. Soeroso, SH
    Definisi hukum secara umum : himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
    Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum sebagai berikut :
    1. peraturan dibuat oleh yang berwenang
    2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupan masyarakat
    3. mempunyai ciri memerintah dan melarang
    4. bersifat memaksa dan ditaati
  • Abdulkadir Muhammad, SH
    Hukum : segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mempunyai sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya.
  • Drs. C.S.T. Kansil, SH
    Hukum itu mengadakan ketata-tertiban dalam pergaulan manusia, sebagai keamanan dan ketertiban terpelihara.
  • J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH
    Hukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran-pelanggaran yang dikenai tindakan-tindakan hukum tertentu.
  • Plato
    Hukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
  • Aristoteles
    Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim.
  • E. Utrecht
    Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup - perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/penguasa itu.
    Sebabnya hukum ditaati orang menurut Utrecht, yaitu:
    • Karena orang merasakan bahwa peraturan dirasakan sebagai hukum. Mereka benar berkepentingan akan berlakunya peraturan tersebut.
    • Karena orang harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman. Penerimaan rasional itu sebagai akibat adanya sanksi-sanksi hukum supaya tidak mendapatkan kesukaran, orang memilih untuk taat saja pada peraturan hukum karena melanggar hukum mendapat sanksi hukum.
    • Karena masyarakat menghendakinya. Dalam kenyataannya banyak orang yang tidak menanyakan apakah sesuatu menjadi hukum/belum. Mereka tidak menghiraukan dan baru merasakan dan memikirkan apabila telah melanggar hingga merasakan akibat pelanggaran tersebut. Mereka baru merasakan adanya hukum apabila luas kepentingannya dibatasi oleh peraturan hukum yang ada.
    • Karena adanya paksaan (sanksi) sosial. Orang merasakan malu atau khawatir dituduh sebagai orang yang asosial apabila orang melanggar suatu kaidah sosial/hukum.
Sedangkan tujuan hukum itu sendiri menurut:
  1. Apeldoorn adalah mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil.
  2. Prof. Soebekti, tujuan hukum adalah mengabdi tujuan negara yang intinya mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya.
  3. Aristoteles:
    “Particular law is that which each community lays down and applies to its own members. Universal law is the law of nature” (Hukum tertentu adalah sebuah hukum yang setiap komunitas meletakkan ia sebagai dasar dan mengaplikasikannya kepada anggotanya sendiri. Hukum universal adalah hukum alam).
  4. Grotius:
    “Law is a rule of moral action obliging to that which is right” (Hukum adalah sebuah aturan tindakan moral yang akan membawa kepada apa yang benar).
  5. Hobbes:
    “Where as law, properly is the word of him, that by right had command over others” (Pada dasarnya hukum adalah sebuah kata seseorang, yang dengan haknya, telah memerintah pada yang lain).
  6. Phillip S. James:
    “Law is body of rule for the guidance of human conduct which are imposed upon, and enforced among the members of a given state” (Hukum adalah tubuh bagi aturan agar menjadi petunjuk bagi kelakuan manusia yang mana dipaksakan padanya, dan dipaksakan terhadap ahli dari sebuah negara)
  7. Wasis Sp.:
    “Hukum adalah perangkat peraturan baik yang bentuknya tertulis atau tidak tertulis, dibuat oleh penguasa yang berwenang, mempunyai sifat memaksa dan atau mengatur, mengandung sanksi bagi pelanggarnya, ditujukan pada tingkah laku manusia dengan maksud agar kehidupan individu dan masyarakat terjamin keamanan dan ketertibannya”
  8. Marcus Tullius Cicero (Romawi)
    Hukum adalah akal tertinggi (the higest reason) yang ditanamkan oleh akal dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
  9. Rudolf von Jhering (Jerman)
    Hukum adalah keseluruhan peraturan yang memaksa (compulsary rules) yang berlaku dalam suatu negara.
  10. Mochtar Kusumaatmadja (Indonesia)
    Hukum tidak hanya perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat melainkan mencakup pula lembaga-lembaga (intitutions) dan proses-proses (processes) untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.
  11. Sutjipto Rahardjo
    Karya manusia berupa norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. Hukum merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang bagaimana seharusnya masyarakat dibina dan kemana harus diarahkan.
Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya hukum
  1. mempelajari :seluk beluk hokum, asal mula, wujud, asas , system macam pembagian, sumber, perkembangan , fungsi, kedudukan hokum dalam masyarakat
  2. menelaah hokum sebagai gejala, fenomena, kehidupan manusia dimana pun dan kapan pun (universal)
  3. metode mempelajari hokum
    1. metode idealis : perwujudan nilai-nilai tertentu = keadilan
    2. metode normative : analisis hokum sebagai system abstrak otonom dan bebas nilai\
    3. metode sosiologis : hokum sebagai alat untuk mengatur masyarakat, factor yang mempengaruhi pembentukan hokum.
    4. metode histories : melihat sejarah hokum = masa lampau dan sekarang
    5. metode sistematis : hokum sebagai system
    6. metode komparatif, membandingkan antara tata hokum yang belaku disuatu Negara .

LOGARITMA

Definisi :
image

    a dinamakan bilangan pokok dari logaritma.
    Dalam hal a = e = 2,718….. maka image = In b belog
    (In b disebut logaritma natural ; e disebut bilangan Euler)

    Sifat-sifat logaritma

    image

    Sifat persamaan

    image

    Sifat pertidaksamaan

    image

    GRAFIK FUNGSI LOGARITMA

    image  image

    Perilaku Organisasi

    Perilaku Organisasi
    Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi dengan sesamanya. Organisasi merupakan salah satu perwujudan dari kebutuhan manusia untuk berinterksi. Manusia tetarik dengan orang lain sehingga terjalin hubungan kerja dalam suatu kelompok yang mempunnyai dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut merupakan suatu daya tarik bagi pembentukan suatu organisasi. Daya tarik tersebut adakalanya karena adanya kesempatan untuk berinteraksi, kesamaan status yang dipunyai masing-masing orang, kesamaan latar belakang, maupun kesamaan sikap. Beberapa kesamaan daya tarik tersebut menjadi alasan seseorang untuk berinterksi dengan orang lain.
    Perilaku manusia merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mempengaruhi dan dapat menentukan perilaku dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang belajar di suatu perguruan tinggi, seorang karyawan sebuah bank yang melayani penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau seorang pedagang yang sedang menawarkan dagangannya. Mereka semuanya akan memiliki perilaku yang berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungan tempat dimana mereka berada.
    PENGERTIAN ORGANISASI
    Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dapat dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins). Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajeman. Kesatuan sosial berarti unit itu terdiri atas orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interksi yang diikuti orang didalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan lebih dahulu. Oleh karena itu pola interaksi anggotanya harus diseimbangankan dan diselaraskan untuk meminimalkan keberlebihan (redundancy) namun juga memastikan bahwa tugas-tugas yang keritis telah di selesaikan. Orang-orang di dalam sebuh organisasi mempunyai suatu kererikatan yang tetus menerus, artinya bahwa setiap orang atau anggota organisasi memiliki pertisipasi yang aktif dan teratur. Organisasi juga memiliki suatu tujuan. Tujuan tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri, atau jika mungkin hal tersebut dicapai secara efisien melalui usaha kelompok. Tidak perlu semua anggota mendukung tujuan organisasi secara penuh namun definisi di atas menyatakan adanya kesepakatan umum mengenai misi organisasi.
    PERILAKU ORGANISASI
    Perilaku organisasi mengambil pandangan mikro yaitu memfokuskan diri kepada perilaku didalam organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para anggotanya. Perilaku manusia yang berada dalam suatu organisasi adalah awal dari perilaku organisasi itu. Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Hal ini didasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
    Perspektif Sistem (pandangan penting mengenai cara kerja sebuah organisasi)
    Definisi sistem
    Sistem adalah kumpulan dari bagian – bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung yang diatur sedemikian rupa sehinga menghasilkan sebuah kesatuan (Stephen P. Robbins).
    1. Sistem terbuka
    Mengakui interaksi yang dinamis dari system tersebut dengan lingkungannya
    Karakteristik sebuah system terbuka
    a. Kepekaan terhadap lingkungan yaitu pengakuan mengenai adanya saling ketergantungan diantara system dan lingkungannya
    b. Umpan balik. System terbuka secara terus menerus menerima informasi dari lingkungannya hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dan memberi kesempatan kepada system untuk melakukan tindakan korektif agar dapat memperbaiki penjimpangan dari arah yang telah ditentukan
    c. Cyclical character, sistem terbuka merupakan kegiatan yang berputar.
    d. Negative entropy. Artinya sistem dapat memperbaiki diri sendiri, mempertahankan struktur, menghindari kematian bahkan dapat tumbuh karma mempunyai kemampuan untuk memasukkan sebih banyak energi yang etlah dikeluarkan
    e. Sready state. Artinya dapat menahan entropy(kemungkinan menjadi hancur atau menghilang) agar dapat memelihara keajegan dalam pertukaran energi sehingga mengasilkan suatu keadaan yang relative stabil.
    f. Memiliki geraka kearah pertumbuhan dan ekspansi.
    g. Adanya keseimbangan antara mempertahankan dan menyesuaikan aktifitas
    h. Equifinality. Konsep ini berargumentasi bahwa terdapat beberapa cara untuk mencapai tujuan konsep ini menyatakan bahwa sebuah system dapat mencapai tujuan yag sama dari kondisi awal yang berbeda- beda dan melalui bermacam cara.
    Teori Organisasi
    1. Teori Klasik . Mengembangkan prinsip atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaan. Cara pandang klasik dinamakan pula cara pandang tradisional atau cara pandang birokrasi. Cara pandang ini berlandaskan pada penelitian dan percobaan yang kemudian disusun dalam berbagai asas organisasi. Ada sebelas macam asas organisasi diantaranya
    a. Asas pertama yaitu, perumusan tujuan yang jelas berarti kebutuhan manusia baik jesmani maupun rohani yang ingin dicapai dalam organisasi benar-benar jelas sehinga memudahkan penentuan haluan organisasi, bentuk organisasi, aktifitas yang akan dilakukan dan penentuan jumlah pejabat.
    b. Asas kedua yaitu, departemenisasi, merupakan pembentukan satuan –satuan organisasi yang akan diserahi beban kerja tertentu
    c. Asas ketiga adalah pembagian kerja yaitu rincian serta pengelompokan aktifitas yang erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
    d. Asas keempat adalah koordinasi yaitu adanya keselarasan aktifitas antara satuan atau keselarasan tugas antara pejabat.
    e. Asas kelima adalah pelimpahan wewenang yaitu penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tangung jawab dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain.
    f. Asas keenam adalah rentangan kontrol yaitu jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
    g. Asas ketujuh adalah jenjang organisasi, yaitu tingkat-tingkat satuan organisasi yang disusun menurut kedudukannya dari atas kebawah dalam fungsi tertentu.
    h. Asas kedelapan adalah kesatuan perintah yaitu tiap-tiap pejabat hendaknya hanya dapat diperintah dan bertangung jawab kepada seorang atasan tertentu.
    i. Asas kesembilan adalah fleksibilitas yaitu kemudahan untuk menyesuaikan diri (organisasi) dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengangu kelancaran aktifitas yang sedang berjalan.
    j. Asas kesepuluh adalah berkelangsungan yaitu tiap-tiap satuan organosasi harus memiliki sarana-sarana tertentu agar dapat melakukan aktifitas operasinya secara terus menerus.
    k. Asas kesebelas adaalah keseimbangan, yaitu setiap satuan organisasi harus diletakkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya.
    Tokoh dalam teori ini adalah Max Weber yang mengemukakan tentang sebuah model struktural yang dikatakan dapat digunakan sebagai alat yang efisien bagi organisasi. Ia menyebut struktur ideal ini sebagai birokrasi yang dicorakan dengan adanya penbagian kerja, prosedur yang formal, peraturan yang rinci, hirarki wewenang yang jelas serta hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi.
    2. Teori hubungan antara manusia . Memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri atas tugas-tugas maupun manusia. Cara pandang ini dinamakan pula cara pandang perilaku, cara padang perilaku antara pribadi, atau cara pandang manusiawi. Teori ini memandang bahwa organisasi terdiri atas tugas-tugas dan manusia yang harus dipertahankan pada suatu tingkat keseimbangan. Perhatian yang hanya ditujukan kepada pekerjaan atau kepada kebutuhan orang yang melaksanakan tugas tersebut akan mengurangi optimalisasi system.
    3. Teori struktural atau konflik
    Teori ini memandang organisasi sebagai sebuah faktor penting yang mempengaruhi sistem keputusan.
    4. Teori pembuatan keputusan
    Tokoh yang menjadi pelopor cara pandang ini adalah Herbert A. Simon yang berpendapat bahwa para pejabat dalam organisasi bukanlah peralatan mekanis, dan proses pemecahan masalah manusia dan mekanisme penbuatan keputusan merupakan pokok perilaku organisasi. Berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan tergantung dari akibat berbagai keputusan yang dibuat oleh para manejer baik tingkat puncak, menengah, maupun tingkat bawah. Herbert A, Simon berpendapat bahwa proses pembuatan keputusan melalui empat tahap, yaitu
    a. Proses pembuatan keputusan dengan cara meneliti lingkungan yang memerlukan keputusan
    b. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis kemungkinan arah tindakan.
    c. Memilih arah tindakan tertentu dari arternatif yang ada.
    d. Menilai sesudah memilih atau menentukan keputusan.
    PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
    Perilaku organisasi (organization behavior) adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia serta aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan menurut Duncan adalah:
    a. Studi perilaku organisasi termasuk di dalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi.
    b. Perilaku organisasi sebagaimana suatu disiplin mengenal bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya. Oleh karenanya ilmu ini memperhitungkan pula pengaruh struktur organisasi terhadap perilaku individu.
    c. Walau dikenal adanya keunikan dalam individu, namun perilaku organisasi masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas pekerjaan bisa dijalankan. Sehigga kesimpulannya ilmu ini mengusulkan beberapa cara agar usaha-usaha individu itu bias terkoordinir dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
    Menurut Joe Kelly, guru besar manajeman di Sir George Williams University perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota sebagai individu, kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya dan institusi-institusi besar.
    PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
    Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya, ada pula karena kebutuhannya dan ada juga yang dipengaruhi oleh pengharapan dari lingkungannya. Organisasi sebenarnya bisa mempengaruhi perilaku sesorang dengan cara mengubah faktor-faktor penentu (afektif, kognitif dan konatif) dari perilaku individu.
    PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
    Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Pada umumnya manusia yang menjadi anggota suatu organisasi besar atau kecil memiliki kecenderungan yang kuat untuk mencari keakraban dlam kelompok-kelompok tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan adanya kesamaan kesenangan bersama maka timbullah kedekatan satu sama lain sehiungga mereka membentuk suatu kelompok.
    Teori-teori pembentukan kelompok
    1. Teori propinquity atau teori kedekatan
    Teori ini mengemukakan bahwa kedekatan seseorang dipengaruhi oleh adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan mahasiswa lain dikelas akan lebih mudah membentuk suatu kelompok dibandingkan dengan mahasiswa lain yang duduknya berjauhan.
    2. Teori George Homans
    Teori ini berdasarkan pada aktifitas0aktifitas, artinya sesorang berhubungan dengan orang lain dipengaruhi oleh semakin banyaknya aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut dengan orang lain. Semakin banyak berinteraksi semakin kuat tumbuhnya keinginan untuk membentuk kelompok diantara mereka.
    3. Teori keseimbangan
    Teori ini dikembangkan oleh Theodore Newcomb, teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada orang lain didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi sesuatu hal.
    4. Teori pertukaran
    Teori ini didasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim yakni hadiah lebih besar dari biaya kan memberikan suatu daya tarik yang mendorong timbulnya kebutuhan untuk membentuk kelompok
    5. Teori practicalities
    Contoh dari teori ini adalah karyawan suatu organisasi yang mengelompok disebabkan karena alas an ekonomi, keamanan, atau alas an-alasan sosial.
    Bentuk-bentuk kelompok:
    1. Kelompok Primer (Primary group)
    Yaitu beberapa orang yang sering berkomunikasi satu sama lain melampaui rentang kendali waktu, sehingga setip orang mampu untuk berkomunikasi secara langsung, bertatap muka dengan yang lainnya tanpa perantara (Homans). Kelompok ini sering disebut kelompok kecil (small group).
    2. Kelompok Formal dan Informal
    Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
    3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
    Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajeg atau tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaruan. Kelompok tertutup adalah kelompok yang kecil kemungkinannya menerima perubahan dan pembaruan, atau mempunyai kecenderungan menjaga kesetabilan.
    4. Kelompok Referensi
    Kelompok yang dimana seseorang melakukan referensi atasnya., merupakan kelompok yang dipergunakan sebagai suatu ukuran atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.
    Kepemimpinan dan kekuasaan
    Kepemimpinan adalah suatru aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Gaya kepemimpin adalah suatu cara yang dipergunakan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain.
    Daftar pustaka
    Robbins, Stephen P. 1995. Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan Jakarta
    Thoha Miftah. 1998. Perilaku Organosasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. RajaGrafindo Persada. Jakarta
    Sutarto. 1992. Dasar-dasar Organisasi. Gajah Mada University Press. Jogyakarta.

    Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer

    TULISAN ILMIAH

    Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni. Akademisi syar`i yang memiliki orientasi dakwah danindzar umat, semestinya menyadari betapa dakwah bil qalam tidak kalah efektif –kalau tidak mau dibilang lebih— dibandingkan dakwah oral dalam bentuk ceramah dan khutbah.

    Ada banyak jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi. Satu diantara jenis tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah populer. Tulisan berikut akan berbicara seputar jenis tulisan ini secara sederhana.

    Mencari Definisi Tulisan Ilmiah Populer

    Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut  pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.

    Tulisan

    Tulisan, menurut Dr. Slamet Suseno, adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.

    Ilmiah

    Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.

    Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan) makna bila kelak digandengkan dengan kata populer.

    Populer

    Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.

    Setelah pemaparan singkat ini, kiranya kita dapat menarik kesimpulan –yang semoga komprehensif—tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata populer adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian seperti ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.

    Bila ingin ditambahkan dengan penjelasan kata tulisan di awal tadi, maka dapat kita katakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya tulis ilmiah –mengutip pendapat Soeseno—lebih cocok disebut sebagi tulisan ketimbang karangan. Satu hal yang pasti, meski melangalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggungjawaban penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.

    Perbedaan Antara Tulisan Ilmiah Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni

    Dapat disimpulkan bahwa beda antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dll) sesungguhnya terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.

    Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

    Artikel Media Massa

    Artikel yang banyak dimuat di media massa, dari satu sisi merupakan karya tulis ilmiah populer. Sekalipun bersifat opini (gagasan murni), biasanya penulis artikel berangkat dari sejumlah referensi, entah itu kepustakaan atau hasil wawancara.

    M. Arief Hakim membagi artikel dari segi proses penggarapannya kepada dua model: pertama, artikel yang digarap dengan cara refleksi murni dari penulisnya, tanpa bantuan referensi, pustaka, dan rujukan ilmiah lain. Kedua, artikel yang dibikin dengan bantuan referensi, pustaka, dan rujukan ilmiah tertentu. Model kedua inilah yang lazim. Arief Hakim mengatakan: ‘Artikel kebanyakan punya karakter `ilmiah` yang kental’.

    Tulisan opini di media massa lazimnya adalah tulisan ilmiah populer. Karena para kolumnis media massa rata-rata adalah para pakar dan pengamat yang melakukan pengkajian mendalam terhadap masalah yang dibahasnya. Seperti dipaparkan sebelumnya, karya tulis ilmiah populer dalam arti yang sempit adalah derivasi (turunan) tulisan ilmiah yang dipopulerkan. Sehingga ia bisa berasal dari mempopulerkan tulisan ilmiah murni, atau bisa juga bisa berasal dari penulisan opini yang dibuat secara objektif dan mendalam.

    Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer

    Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan, yakni:

    1. tahap pra-penulisan
    2. tahap penulisan
    3. tahap perbaikan (editing)

    Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:

    1. tahap persiapan (pra-penulisan)
    2. tahap inkubasi
    3. tahap iluminasi
    4. tahap verifikasi/evaluasi

    Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:

    • Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
    • Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
    • Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan tidak menguap begitu saja, seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya ke mana pun ia pergi.
    • Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

    Beberapa Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Penulisan Karya tulis Ilmiah Populer

    1.    Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang penting. Keuntungannya, pembaca cepat mendapat informasi utama. Untuk sebuah karya ilmiah seperti ilmiah populer, model ini kurang tepat untuk digunakan. Sebab terkesan membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah cukup dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau tidak salah, sistem penulisan seperti ini akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.

    2.    Tentukan secara pasti, Kepada siapa anda menyajikan tulisan anda, media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb), gaya penulisan apa yang paling tepat, serta kira-kira berapa lama pembaca meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda. Walau factor-faktor ini lazim digunakan untuk semua jenis karya tulis, tapi untuk penulisan ilmiah populer ia menjadi lebih urgen. Karena sekali lagi, sesungguhnya ilmiah populer adalah papan yang menjembatani antara ilmu dengan masyarakat umum. Sehingga pemilihan kata, pertimbangan segmen tulisan, termasuk kemungkinan waktu pembaca amat penting dipertimbangkan.

    3.    Kecerdasan menentukan topik bahasan akan sangat berpengaruh kepada menarik atau tidaknya hasil karya tulis. Ada beberapa kiat untuk menarik minat pembaca terhadap sebuah tulisan seperti ilmiah populer, di antaranya:

    1. Kaitkan dengan kondisi actual
    2. Kaitkan dengan aktivitas sehari-hari
    3. Perkenalkan ilmu atau temuan baru
    4. Bahas permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan bahasan-bahasan topik sejenis.

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More